Salah jurusan dalam Kuliah, ada sebagian orang ketika masa kuliah mengambil mata kuliah A, ketika awal kerja di bidang B dan saat ini dia mengeluti bidang C, hingga seterusnya.
Apakah ini yang mungkin dialami anda?
Sebelum kita bahas masalah ini, saya ingin sedikit bercerita tentang apa yang saya jalanin sampai saat ini sebagai wirausaha dan sebagai pembawa acara atau master of ceremony profesional. Ketika mengambil jurusan waktu masa Sekolah Tinggi Lanjutan Atas (SLTA) saya mengambil jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Hal ini disebabkan saya suka dengan berhubungan dengan angka, nilai saya di Matematika dan Fisika dari jenjang sebelumnya atau Sekolah Tinggi Lanjutan Pertama (SLTP) selalu memuaskan.
Tibalah di tahun terakhir saya sekolah atau kelas 3 SLTA, saya harus memilih jurusan kuliah apa dan dimana, melihat dari background keluarga (Ayah dan Kakak) mengambil jurusan Akuntansi – Fakultas Ekonomi, saya memilih FE di perguruan tinggi negeri ternama di Indonesia. Karena belum menguasai ilmu IPS, maka saya tidak diterima dalam Fakultas tersebut.
Atas dasar tersebut orang tua saya menyarankan saya mengambil di perguruan swasta terlebih dahulu dan orang tua saya menyarankan mengambil Ilmu Komputer. Akhirnya saya mengambil Teknik Informatika (IT) Fakultas Ilmu Komputer di kampus swasta Jakarta. Saya menjalankan hingga lulus 4 tahun, tahun yang ideal untuk kelulusan sarjana, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lama. Sebelum kelulusan, di tahun ke 3, saya bekerja di perusahaan Kelapa Sawit sebagai anak magang IT.
Karena pengalaman magang tersebutlah saya mengantongi pengalaman kerja 1 tahun, sehingga setelah wisuda saya langsung mendapatkan pekerjaan yang sesuai saya inginkan sebagai Consultant IT SAP. Saya bekerja kurang lebih 6 tahun terhitung dari magang hingga tahun 2016, setelah itu saya memutuskan untuk wirausaha di bidang Besi Beton dan Baja Ringan, TOP BAJA dan juga sebagai seorang master of ceremony.
Kedua bidang yang saya jalanin memang tidak sesuai dengan disiplin ilmu saya ambil ketika masa kuliah, apabila ingin usaha wajiblah memiliki beberapa disiplin ilmu seperti Akuntasi, Management dan Bisnis. Sedangkan Pembawa Acara haruslah memiliki ilmu komunikasi.
Apakah ini menjadi kendala untuk saya?
Pastinya iya, karena memang ketika kuliah tidak ada ilmu dasar tersebut, tapi dengan kemajuan teknologi dan juga kemudahan kita mencari banyak sumber. Saya mencoba belajar dari berbagai macam, jelas hal ini agar saya benar-benar menguasainya.
Terkadang kita tidak tau apa dan bagaimana keadaan kita nanti, jangan pernah menyalahkan keadaan dan apapun lainnya. Boleh berhenti sejenak untuk mengatur strategi, langkah apa yang harus kita kerjakan, lalu jalankan. Karna waktu dan kehidupan kita terus berjalan disetiap detiknya. Perbanyak belajar untuk mencari tau dan harus berpikiran terbuka, agar semua menjadi masukan yang baik untuk kita.