Menjadikan pusat perhatian dalam sebuah forum kecil atau forum besar tentunya harus memiliki banyak teknik yang dikuasai. Tidak hanya keberanian saja, tetapi haruslah memiliki pandai mengolah dan mengatur kata-kata yang akan disampaikan. Bayangkan saja, ketika kita berbicara tiba-tiba suara hening dan fokus dengan apa yang kita ucapkan. Mereka akan melihat dan mendengarkan di menit pertama saja, sehingga kita harus menarik dan juga memikat.
Ilmu Public Speaking adalah kemampuan seseorang untuk berbicara di depan banyak orang atau di depan umum dengan benar sehingga pesan yang kita sampaikan dapat dengan jelas tersampaikan penerimanya dan tujuan bicara bisa langsung didapatkan tanpa ada kendala apapun.
Kemampuan Public Speaking diperlukan untuk orang akan berbicara dengan atau di depan 2 orang atau lebih. Ketika kita berbicara kepada 2, 3, 10, 20, 200, 500, 5.000, 10.000, 30.000 dan lebih banyak lagi pada dasarnya mengunakan teknik yang sama dalam public speaking.
“Apa bedanya Speaking dengan Talking?”
Sehingga kenapa disebut dengan public speaking bukan public talking. Speaking mempuyai kecenderungan untuk bicara satu arah kepada lebih 1 atau orang banyak, sementara talking lebih ke berbicara secara pribadi. Sehingga teori lama adalah kalau kita berbicara ke orang banyak maka akan bentuknya satu arah, dengan memakai kata“Kalian”, “saudara-saudara sekalian”, “Para hadirin”, “Anda Semua” dan lain-lain. Untuk berbicara hanya 1 orang saja, bisa mengunakan kata “Anda”, “Kamu”, “Bapak” dan “Ibu”.
Teori baru dalam Public Speaking adalah kita harus dekat kepada mereka yang hadir mendengarkan kita saat berbicara. Dengan teori penyebutan orang 1 orang dan lebih dari 1 orang tentunya membuat audience akan lebih nyaman dan merasa dekat, walaupun mereka belum mengenal kita secara langsung dan dekat. Setelah itu barulah kita dapat membedakan antara berbicara dengan satu orang dan banyak orang bukanlah kata-katanya saja, tapi tentunya ada teknik khusus yang akan disampaikan.
Kenapa kedekatan pembicara dan audience perlu dalam public speaking?
Dalam ilmu hipnotis (Bukan magic / sulap) seseorang tidak bisa dihipnotis jika yang bersangkutan menolak atau tidak mau untuk di hipnotis. Sebagai seorang public speaker, kita harus mempunyai kemampuan untuk “menghipnotis” audience lewat kata-kata yang akan kita sampaikan. Di sinilah kita perlu adanya kedekatan instan antara kita sebagai pembicara dengan orang yang akan menerima pesan yang akan kita sampaikan. Dari kedekatan yang sudah kita bangun akan berubah menjadi sebuah kepercayaan yang akan mengikuti apa pun tujuan yang bicara kita. Yang menjadi tujuan bicara antara lain :
- Menyarankan
- Memberi
- Meminta
- Menyakinkan
- Menjual
- Mengajak
- Menghimbau
- Dan lain-lain
Tanpa kita sadari, setiap harinya kita memerlukan teknik Public Speaking. Mulai berbicara di depan keluarga, Teman, Sahabat dan Orang lainya yang bisa mendukung kemampuan beroganisasi sampai mencapai goal atau tujuan yang diharapkan. Dengan memiliki teknik yang benar dan memukai ketika kita mampu menyampaikan tujuan bicara di depan umum dengan jelas dan benar, maka kita akan menjadi idola baru yang akan disenangi, diikuti, dipercayai dan idola baru setiap lawan pembicara kita.
Berbicara pada dasarnya sama seperti pertama kali kita belajar renang, naik sepeda, memakai sepatu roda, bermain bola tendang, bermain bola basket, dan mengendarai kendaraan, yang artinya semakin sering berlatih atau mengunakannya dan semakin mengasyikan rasanya. Bayangkan ketika jutaan mata melihat dan telingga untuk mendengar kita ketika berbicara. Lebih hebat lagi ketika mereka mau terus mendengarkan kita berbicara dalam waktu yang cukup lama.
Sehingga kita mampu menguasai “Stage” atau area kita tampil menyampaikan kata demi kata untuk dipercayai dan menghipnotis mereka, untuk mengikuti sesuai keinginan kita. Apapun yang menjadi pekerjaan kita dibidang apapun jadilah BINTANGNYA.