Cerita menjadi MC

Selalu tidak pernah terpikirkan dalam cita-cita dari kecil hingga lanjut ke jenjang mahasiswa menjadi seorang PEMBAWA ACARA. Mengambil ilmu alam di jenjang pendidikan Sekolah Menenggah Atas dan lanjut mengambil Fakultas Ilmu Komputer dengan jurusan Information Technology (IT), tentunya tidak memiliki pemikiran kelak menjadi seorang yang pandai bicara didepan umum. Memiliki pemikiran tentunya menjadi orang yang dapat dan pintar berbicara di depan banyak orang merupakan keahlian yang susah, karena harus memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan mengolah kata dengan baik dan benar, terlebih lagi ketika di bangku sekolah sering “Gagap” ketika berbicara apalagi ketika disuruh baca dengan volume besar untuk sebuah mata pelajaran. Walaupun selalu aktif organisasi di sekolah seperti Pramuka, Osis, Pecinta Alam dan Rohis. Dan Organisasi di luar sekolah seperti Karang Taruna dan Remaja Masjid membuat saya menjadi pandai dalam berkomunikasi ketika tampil di depan banyak orang. Tetap saja masih kurang percaya diri yang tinggi dan memiliki jiwa di balik layar untuk hal tersebut. Masuk ke jenjang kuliah, mejadi seorang yang ahli dalam bidang komputer dan bekerja di dunia consultant IT Bisnis hingga lanjut menjadi seorang Wirausaha, seperti yang pernah di ceritakan pada artikel sebelumnya “Salah Jurusan dalam kuliah” ini membuat banyak perubahan dalam kehidupan. Lalu, Kapan Muncul menjadi Public Speaking? Pertanyaan ini yang sering muncul ketika orang bertanya mengenai diri saya sejak kapan menjadi MC dan Background pendidikan apa yang ditempuh. Memang bukan lulusan ilmu komunikasi, yang pandai dalam menyampaikan pendapat atau sudah mempelajari ilmu public speaking semasa kuliah. Menjadi Pembawa acara muncul ketika awal mula menjadi aktifis di Ikatan Mahasiswa Djakarta (IMADA), ini merupakan organisasi diluar dari Kampus. Organisasi yang mengumpulkan berbagai mahasiswa dari Jakarta dan sekitarnya (JABODETABEK), tentunya juga dari berbagai jurusan tidak hanya ada teknik, tetapi ada dari jurusan kedokteran, ilmu politik, Pendidikan, Sastra, Komunikasi, dan masih banyak lagi jurusan lainnya. Dan pada tahun ketiga menjadi WASEKJEN (Wakil Seketaris Jendral). Dari organisasi ini mulailah cikal bakal belajar ilmu PUBLIC SPEAKING yang baik dan benar. Belajar dari rekan satu organisasi yang mempelajari hal tersebut hingga ketika menjadi Badan Pimpinan (Sekumpulan orang yang memimpin Organisasi) dilatih bagaimana berbicara yang baik dan benar dengan mentor senior yang sudah Profesional dibidangnya. Dengan hal tersebut tentunya menjadi tau, bagaimana harus berbicara sesuai ilmunya. Ditambah lagi bertemu dengan senior angkatan 50 an yang selalu sharing ilmu yang bermanfaat. Setelah mendapatkan ilmu tersebut pada masa itu juga menjadi ketika Remaja Masjid dan dilanjut menjadi Ketua Karang Taruna dengan tahun berbeda, sehingga ketika acara mau tak mau harus mampu memberikan kata sambutan ketika ada suatu acara yang berlangsung. Grogi, sudah pasti. Karena belum banyak ilmu yang didapat dan jam terbang yang banyak pasti akan selalu grogi. Hanya dengan modal nekad saja. Tahun 2011 menjadi penentu awal bekerja di kantor consultant sehingga diwajibkan harus pandai berbicara untuk mempersentasikan hasil kerjaan kita kepada client. Tidak sampai disitu saja, karena aktif dan dekat dengan senior di kantor, ketika acara kantor ditunjuklah menjadi Pembawa Acara setiap ada acara internal atau eksternal kantor bersama client. Barulah dari kegiatan tersebut sedikit terpikir menjadi seorang pembawa acara walaupun belum profesional. Walaupun masih ada sedikit rasa gugup dan percaya diri, tetapi selalu menjadi pilihan pertama ketika menjadi MC Event kantor. Tapi selalu mendapatkan hasil positif dari rekan kerja dan juga client. Akhir tahun 2016 menjadi puncak memantapkan hati untuk menjadi seorang MC Profesional, berawal dari memiliki Wedding Organizer bersama sahabat, lalu di paksa untuk turun menjadi MC Pernikahan, awalnya dengan modal nekad menjadi MC pernikahan yang belum memiliki jam terbang banyak, tentunya menjadi bahan tertawa dan gunjingan banyak orang. Karena masih belum banyak di percaya client dan vendor pada saat itu, saya mencari ilmu baik offline dan online untuk mempelajari Public Speaking lagi sehingga menguasai berbicara di depan banyak orang terlebih dahulu. Setelah menguasai ilmu tersebut barulah belajar mengikuti pelatihan menjadi MC Profesional. Setelah belajar barulah tau menjadi MC banyak yang harus dipelajari hingga belajar bagaimana cara membentuk personal branding sebagai Pembawa Acara Profesional. Karena memiliki WO saya memutuskan untuk fokus menjadi MC Wedding, mencari tau dan selalu belajar menjadi MC yang digemari oleh client dan vendor tidak mungkin hanya 1 atau 2 kali belajar saja, tentu harus belajar terus dan jangan pernah puas. Perbanyak latihan dan jam terbang, membuat kita lebih percaya diri dan pandai dalam membawakan acara. Setelah 2 tahun fokus menjadi MC Wedding barulah mulai belajar kembali menjadi MC Event dari segala event yang ditawarkan satu persatu. Belajar dari kekurangan dan kesalahan yang terjadi membuat saya tidak boleh berhenti berjuang untuk menjadi yang lebih baik. Kata Siapa menjadi MC itu enak? Tidak hanya dituntut pandai bicara saja, menjadi mc harus terus belajar, punya jam terbang yang banyak, beretika yang baik sehingga orang senang apa yang kita kerjakan. MC merupakan sebuah profesi yang semua orang liat mudah, tetapi ketika dijalankan terjadi tidak seperti apa yang dipikirkan. Harus memiliki Passion tersebut agar profesi ini bukan hanya profesi menghasilkan uang untuk menambah rekening kita saja. Saya Redimas Herlambang sudah menjadi MC Profesional dengan lebih dari SERATUS CLIENT dari berbagai macam event dengan jam terbang sudah TERUJI. Jadikan acara anda dengan kesan yang tidak terlupakan bersama Redimas Herlambang.